Kesiapan Generasi Muda dalam Kepemimpinan Gereja di Era Posmodern

Abstract

This research aims to analyze the readiness of the younger generation to assume leadership roles in local churches in the postmodern era and understand how postmodern culture influences their leadership patterns. This research employs a descriptive qualitative method, incorporating a literature study approach and in-depth interviews, to examine the factors that support and hinder the leadership of the younger generation in the church. The research results show that the younger generation tends to adopt a more horizontal and inclusive leadership model than the more traditional hierarchical approach. Additionally, utilizing technology and social media is crucial to their communication and leadership strategy. However, the influence of posmodern culture also brings challenges, especially in maintaining theological firmness and Biblical values amidst growing moral relativism. Therefore, this research emphasizes the importance of support and guidance from more experienced church leaders, enabling the younger generation to balance cultural relevance with solid principles of faith.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesiapan generasi muda dalam mengambil peran ke-pemimpinan di gereja lokal di era posmodern, serta memahami bagaimana budaya posmodern mempengaruhi pola kepemimpinan mereka. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif des-kriptif dengan pendekatan studi literatur dan wawancara mendalam untuk mengkaji faktor-fak-tor yang mendukung dan menghambat kepemimpinan generasi muda di gereja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa generasi muda cenderung mengadopsi model kepemimpinan yang lebih horizontal dan inklusif dibandingkan dengan pendekatan hierarkis yang lebih tradisional. Selain itu, pemanfaatan teknologi dan media sosial menjadi elemen penting dalam komunikasi dan strategi kepemimpinan mereka. Namun, pengaruh budaya posmodern juga membawa tantang-an, terutama dalam menjaga keteguhan teologis dan nilai-nilai Alkitabiah di tengah relativisme moral yang semakin berkembang. Oleh karena itu, penelitian ini menekankan pentingnya du-kungan dan bimbingan dari pemimpin gereja yang lebih berpengalaman agar generasi muda dapat menyeimbangkan relevansi budaya dengan prinsip-prinsip iman yang kokoh.