Politik dan Shalom: Partisipasi Politik Umat Kristiani dalam Mengimplementasikan Shalom di Indonesia

Abstract

The political constellation of Indonesia during the 2014 and 2019 general elections revealed a complex dynamic, marked by sharp polarization and the dominance of sectarian interests that often neglected the common welfare. In this context, a portion of Christians demonstrated an apathetic attitude toward politics, perceiving it as a corrupt realm irrelevant to their faith. This phenomenon is reflected in recent statistical data, which shows that the percentage of Christians relative to the total population declined from 7.60% in 2019 to 7.41% in 2023. A survey by Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) in December 2022 indicated that 43% of non-Muslim voters supported Ganjar Pranowo, while Anies Baswedan and Prabowo Subianto received 17% and 16%, respectively; 24% of non-Muslim voters remained undecided, reflecting doubt or distrust toward the available candidates. This study aims to examine the role of the Church and Christian communities in actively participating in politics as part of God’s calling to achieve shalom—a holistic peace and well-being. Employing a descriptive qualitative approach through a literature review, the investigation emphasizes the value of the Church in shaping political awareness among believers and encouraging responsible and active engagement in democratic processes. In Indonesia's pluralistic society, politics should not be shunned but understood as a mission field to express God's love and justice.

Abstrak

Konstelasi politik Indonesia pada pemilu 2014 dan 2019 menunjukkan dinamika yang kompleks, ditandai dengan polarisasi tajam dan dominasi kepentingan golongan yang kerap mengabaikan kesejahteraan bersama. Dalam konteks ini, sebagian umat Kristen menunjukkan sikap apatis terhadap politik, memandangnya sebagai dunia yang kotor dan tidak relevan dengan iman. Fenomena ini tercermin dalam data statistik terbaru, di mana persentase umat Kristen terhadap total penduduk menurun dari 7,60% pada 2019 menjadi 7,41% pada 2023. Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada Desember 2022 menunjukkan bahwa 43% pemilih non-Muslim memilih Ganjar Pranowo, sementara Anies Baswedan dan Prabowo Subianto masing-masing memperoleh 17% dan 16%; namun, 24% pemilih non-Muslim belum menentukan pilihan, mencerminkan adanya keraguan atau ketidakpercayaan terhadap para kandidat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran gereja dan umat Kristen dalam berpartisipasi aktif dalam politik sebagai bagian dari panggilan Allah untuk mewujudkan shalom—damai sejahtera yang menyeluruh. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui studi literatur, penelitian ini menyoroti pentingnya gereja dalam membentuk kesadaran politik umat serta mendorong keterlibatan aktif dan bertanggung jawab dalam proses demokrasi. Dengan demikian, politik tidak semestinya dihindari, melainkan dipahami sebagai ladang misi untuk menyatakan kasih dan keadilan Allah di tengah masyarakat majemuk Indonesia.