Mereduksi Persekusi dan Sikap Intoleransi Agama dalam Bingkai Teologis-Etis Kristiani

Abstract

Indonesia selama ini dikenal sebagai negara yang mempunyai lima dasar dari Pancasila. Lima dasar tersebut jika digabung mempunyai maksud yang luhur yaitu terwujudnya persatuan bangsa dengan berdasar dari ketuhanan yang maha Esa. Adanya peristiwa- peristiwa yang berbau persekusi dan intoleransi agama ramai ditayangkan pada berita- berita di Sosial Media. Dari persekusi yang dialami oleh para mahasiswa yang sedang berdoa rosario di kawasan Tangerang selatan, adanya penistaan agama yang dilakukan oleh seorang pendeta terkenal di Indonesia hingga penutupan gereja GPDI Efata di Keritang, Riau menambah carut marut mengenai toleransi dan kerukunanan agama di Indonesia. Terlebih  adanya penutupan gereja di Cilegon dan di daerah Rancaekek Bandung.  Maka sejatinya pemerintah disini yang diwakili oleh Kementrian Agama dianggap lalai dan terkesan membiarkan masalah ini terjadi satu persatu tanpa adanya tindak lanjut hukum yang jelas dan berarti. Penelitian ini dilakukan oleh penulis untuk memberikan masukan kepada semua pihak yang berwenang  mengenai toleransi beragama dan pencegahannya untuk menuju Indonesia yang bersatu.