Stres dalam Perspektif Neurosains: Sebuah Implikasi Teologis dalam Membangun Kesehatan Mental

Abstract

Currently, society is beginning to recognize the importance of adopting a healthy lifestyle, yet often neglects mental health. A contributing factor to mental health is stress. High levels of stress can disturb one's mental well-being, leading to various physical illnesses, depression, and even suicide. This research explores solutions to addressing stress through a combined theological and neuroscientific approach within the context of mental health development. Using a qualitative method, researchers analyzed various literature studies. The research findings indicate that stress situations are unavoidable but can be overcome by learning how to respond. By integrating neuroscientific and theological perspectives, it was found that stress can be managed, and robust mental health can be cultivated. Individuals who successfully nurture their mental health do not let circumstances dictate their lives; instead, they actively shape and achieve victorious lives.

Abstrak

Saat ini, masyarakat mulai menyadari pentingnya menjalani gaya hidup sehat, namun sering mengabaikan kesehatan mental. Faktor yang ikut mempengaruhi kesehatan mental adalah stres. Stres tinggi dapat membuat mental seseorang terganggu sehingga mengakibatkan terjadinya berbagai macam penyakit fisik, depresi, bahkan bunuh diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi solusi dalam mengatasi stres melalui pendekatan teologi dan neurosains dalam konteks membangun kesehatan mental. Melalui metode kualitatif, peneliti menganalisis berbagai studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa situasi stres tidak bisa dihindari, namun dapat diatasi dengan belajar cara meresponsnya. Dengan menggabungkan perspektif neurosains dan teologis, ditemukan stres dapat diatasi dan kesehatan mental yang tangguh dapat dibangun sehingga individu yang berhasil membangun kesehatan mentalnya tidak membiarkan keadaan mengendalikan hidupnya, melainkan individu tersebut mampu membentuk hidupnya secara proaktif dan hidup berkemenangan.