Explorasi Nilai-nilai Poshumanisme: Suatu Sumbangan bagi Pelayanan Oikonomia Gereja Masehi Injili di Timor

Abstract

This research explores posthumanist values in the Evangelical Church in Timor's (GMIT) self-understanding of oikonomia. This is a response to the tendency of churches in GMIT to pay great attention to aspects of organizations (institutions) and organisms (humans) as the subject of their service programs. This humanistic tendency excludes the presence of other creatures as fellow subjects. To achieve the research objectives, we used literature research as primary research by studying the thoughts of certain figures and finding key terms in GMIT regulations, and field research as secondary research. The results of the research show that the GMIT Oikonomia mandated in the Basic Rules and Principles of GMIT Ecclesiology emphasizes the position of humans and creation inequality; even humans and other creations have a relationship that influences each other, to make the world a safe and comfortable place for God. This GMIT mandate does not align with Donna J. Haraway and Martin Holbraad's interpretation of posthumanism as a relationship of equality between humans and the rest of creation. The posthumanism explored in Oikonomia GMIT is a new humanism useful for building relationships full of equality and harmony as fellow creatures in God's oikos (house). In this context, the value of posthumanism can encourage the GMIT congregation to develop an Oikonomia service program that pays attention to relationships with other creatures as fellow subjects.

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali nilai-nilai poshumanisme dalam pemahaman diri Gereja Injili di Timor (GMIT) tentang oikonomia. Hal ini merupakan responss terhadap kecenderungan gereja-gereja di GMIT yang menaruh perhatian besar pada aspek organisasi (institusi) dan organisme (manusia) sebagai subyek program pelayanannya. Kecenderungan humanistik ini mengesampingkan kehadiran ciptaan lain sebagai sesama subjek. Untuk mencapai tujuan penelitian Kami menggunakan menggunakan penelitian kepustakaan sebagai penelitian primer dengan mengkaji pemikiran tokoh tertentu dan menemukan istilah kunci dalam peraturan GMIT, dan penelitian lapangan sebagai penelitian sekunder penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa Oikonomia GMIT yang diamanatkan dalam Tata Dasar dan Pokok-Pokok Eklesiologi GMIT menekankan kedudukan manusia dan ciptaan dalam kesetaraan, bahkan manusia dan ciptaan lainnya memiliki hubungan yang saling mempengaruhi, untuk menjadikan dunia sebagai tempat Tuhan yang aman dan nyaman. Mandat GMIT ini sejalan dengan interpretasi Donna J. Haraway dan Martin Holbraad tentang poshumanisme sebagai hubungan kesetaraan antara manusia dan ciptaan lainnya. Poshumanisme yang digali dalam Oikonomia GMIT dipahami sebagai humanisme baru, yang sebenarnya berguna untuk membangun hubungan yang penuh kesetaraan dan keharmonisan sebagai sesama makhluk dalam oikos (rumah) Tuhan. Dalam konteks ini, nilai posthumanisme dapat mendorong jemaat GMIT untuk mengembangkan program layanan Oikonomia yang memperhatikan relasi dengan ciptaan lain sebagai sesama subyek.