Memaknai Frasa “Dapur Perapian” dalam Hosea 7 bagi Kekristrenan Masa kini

Abstract

The Book of Hosea is a very difficult book to reach. But it is interesting to study because it contains a very deep message about God's relationship with His people. Difficulty in understanding this book is about using simple words or phrases. The furnace is one of the many similes used by Hosea in the book he wrote. This furnace appears three times in chapter 7 of Hosea. The purpose of this research is to find the meaning of the furnace to create a reflection for non-believers in today's world. This study uses a word study analysis method with an inductive line of thought. Using Hebrew dictionaries, lexicon, and literature. The furnace symbolizes political officials, regarding the desire of their hearts, inner attitudes, and sinful state that do not want to be changed anymore.

Abstrak

Kitab Hosea merupakan kitab yang sangat menarik untuk dipelajari karena mengandung pesan yang sangat mendalam mengenai relasi Allah dengan umat-Nya. Kesulitan dalam memahami kitab ini adalah seputar penggunaan kata-kata atau frasa yang merupakan kiasan. Dapur perapian merupakan satu dari sekian banyak kiasan yang dipakai oleh Hosea dalam kitab yang ditulisnya ini. Dapur perapian ini mucul sebanyak tiga kali dalam pasal 7 kitab Hosea. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan makna dari dapur perapian tersebut untuk mem-buat suatu refleksi bagi orang percaya di masa kini. Penelitian ini menggunakan metode analisis studi kata dengan alur pikir induktif. Menggunakan kamus Ibrani, leksikon dan literatur-literatur. Dapur perapian merupakan kiasan dari para pejabat politik, mengenai hasrat hati, sikap batin dan keadaan keberdosaan mereka yang sudah tidak mau diubahkan lagi.